Recent Posts

Mengulas tentang sejarah ANDROID

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang aplikasi piranti bergerak

Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Android versi 2.2 Froyo ini menambahkan beberapa fitur yang lebih baik dari android versi Eclair 2.1.

Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Android versi 2.2 Froyo ini menambahkan beberapa fitur yang lebih baik dari android versi Eclair 2.1.

Android versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming)

Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.

Thursday, March 29, 2012

Rice Cooker Terintegrasi Smartphone dari Panasonic


Panasonic dikabarkan akan mengintegrasikan smartphone pada rice cooker. Dijuluki sebagai Panasonic SR-SX2 Series IH Jar Rice Cooker, perangkat ini akan dilengkapi dengan sejumlah fitur mewah pada high-end rice cooker, termasuk “200 ℃ Steaming,” “Great Thermal Dancing Boil” dan “Diamond Furnace”, yang konon akan membuat rasa nasi jauh lebih baik dari sebelumnya.

Selain itu, rice cooker ini juga dilengkapi dengan dock untuk smartphone Android. Pengguna harus mendownload aplikasi khusus terlebih dahulu, di mana mereka akan mendapatkan setting SR-SX2 yang berbeda, dengan sentuhan sederhana pada layar smartphone.

Tak hanya itu, handset juga dapat terhubung denagn recipe-sharing cloud server Panasonic, download instruksi memasak untuk referensi. Hmm.. sepertinya teknologi memang tak pernah berhenti berinovasi

Berhati-hatilah, Android Malware Mampu Mencuri Data Perbankan Anda!


Para peneliti di McAfee menemukan sebuah aplikasi Android yang terdeteksi sebagai malware. Yang membuat malware ini patut diwaspadai adalah kemampuannya dalam mencuri banking password langsung dari Android devices tanpa menginfeksi komputer pengguna.

Android Malware yang dimaksud adalah FakeToken, memiliki kemampuan untuk membobol dua authentication tokens yang umumnya diminta sebelum data bisa diakses. Selain itu FakeToken juga bisa dikendalikan dari jarak jauh untuk mencuri password perbankan langsung dari Android device yang terinfeksi.

Carlos Castillo dari McAfee menjelaskan seperti berikut:
Malware ini menjadikan sejumlah bank terkenal sebagai target dan menyamar sebagai aplikasi Token Generator. Kenyataannya, saat aplikasi tersebut diinstall maka malware akan menggunakan logo dan warna dari bank tersebut sebagai icon aplikasi sehingga terlihat kredibel di mata user :

Saat aplikasi ini melakukan kejahatannya maka akan terlihat sebuah komponen WebView yang menampilkan sebuah web page HTML/JavaScript yang berpura-pura menjadi sebuah Token Generator. Web page itu juga terlihat seperti bank yang dijadikan target (malware yang sama tetapi dengan muatan berbeda).


Untuk bisa menghasilkan token palsu, Castillo menemukan bahwa user harus memasukkan sandi pertama dari dua authentication (digunakan untuk mendapatkan akses ke akun perbankan). Jika user tidak memasukkannya maka aplikasi akan menunjukkan eror.

“Saat user klik ‘Generar’ (Generate) maka malware ini akan menunjukkan token palsu (yang hanya merupakan nomor acak) dan mengirimkan password ke nomor ponsel tertentu bersama dengan IMEI dan IMSI. Informasi yang sama juga dikirim ke control servers bersama data yang lebih banyak seperti nomor ponsel user. Malware ini bisa mendapatkan daftar control servers dari sebuah XML file yang ada di dalam original APK.”
Selain itu malware Android ini juga memiliki sejumlah commands untuk update software atau memata-matai ponsel yang telah terinfeksi. FakeToken app juga mampu membobol daftar contacts yang tersimpan dalam ponsel, baik nama maupun nomor ponsel contacts.

“Android malware yang menjadikan bank sebagai target melakukan evolusi yang berkelanjutan: man-in-the-middle attack (seranga virus melalui messages) hingga kini berubah menjadi Trojan perbankan yang bisa dikendalikan dari jarak jauh, bahkan bisa mencuri satu factor dari authentication dan update software, seperti memodifikasi phishing attack untuk mendapatkan nomor akses lain seperti nama dan nomor ponsel. Karena meningkatnya popularitas Android dan aplikasi mobile-banking, kami perkirakan ancaman membahayakan semacam ini akan muncul lebih banyak lagi.”

Tips Menghemat Baterai di Ponsel Android

Sejumlah komplain yang muncul dari para pengguna ponsel Android adalah daya pakai baterai yang tergolong singkat. Seperti diketahui, Google melengkapi Android dengan beragam konektivitas yang sayangnya membutuhkan konsumsi baterai tinggi. Sebagai contoh, music streaming memang fitur utama dari Android, tapi itulah yang menyebabkan baterai cepat habis. Jika Anda memutuskan tidak melakukan music streaming, maka Andapun pasti tidak bisa menikmati fitur penting itu.   

Perlu juga diketahui aplikasi apa saja yang memakan banyak baterai. Dengan demikian Anda bisa mematikannya ketika tidak digunakan sehingga baterai bisa lebih irit. Beberapa diantaranya:

1. GPS

Gunakan GPS jika perlua saja. Aplikasi ini memakai daya baterai dalam jumlah besar. Anda bisa menggunakan Power Control widget untuk dengan cepat mematikan dan mengaktifkannya jika dibutuhkan. Untuk mengetahui ON/OFF Anda cukup melihat di notification bar; sebuah icon GPS akan muncul jika GPS dalam keadaan aktif. 



2. Bluetooth

Matikan konektivitas Bluetooth jika Anda tidak menggunakannya. Cara tercepat untuk ON/OFF adalah dengan menekan widget Bluetooth pada homescreen. 

Google Ads,Penyebab Borosnya Konsumsi Baterai Perangkat Android


Sebuah tim peneliti dari Purdue University dan Microsoft baru-baru ini melakukan sebuah penelitian yang menarik. Riset mereka menemukan fakta bahwa iklan-iklan pop-up yang muncul di aplikasi-aplikasi Android gratis ternyata menyedot energi sebesar 75 persen dari total konsumsi tenaga yang dibutuhkan oleh aplikasi tersebut.

Hasil ini diperoleh dengan bantuan sebuah energy profiler yang bernama EProf yang mampu menganalisa konsumsi tenaga dari sebuah perangkat dengan memonitor tiap-tiap aplikasi. Tim tersebut melaksanakan tes ini pada sebuah perangkat Nexus One yang beroperasi menggunakan Android 2.3 dengan aplikasi-aplikasi populer seperti Angry Birds, FreeChess serta New York Times app.

Ketika menguji game Angry Birds, mereka menemukan bahwa game itu sendiri hanya mengkonsumsi 20 persen tenaga dari total konsumsi tenaga yang dibutuhkan oleh aplikasi tersebut, dan sisa keperluan konsumsi tenaganya ternyata digunakan untuk menampilkan iklan. Untuk melakukan hal ini, ponsel tersebut diharuskan mengupload lokasi pengguna pada sebuah server lalu mendownload iklan tersebut lewat sebuah koneksi data. Upload untuk lokasi memang hanya dilakukan satu kali, namun data untuk tiap iklan baru akan didownload secara terus menerus. Untuk aplikasi FreeChess ternyata juga menampilkan hasil serupa.

Perlu dicatat bahwa yang dibicarakan disini adalah 80 persen dari total konsumsi tenaga yang dibutuhkan oleh aplikasi tersebut, bukan total konsumsi tenaga dari ponsel itu sendiri. Inilah yang menyebabkan Anda sulit untuk memeriksanya via battery manager dari ponsel Anda karena apa yang ditampilkan sebatas total konsumsi tenaga yang dihabiskan oleh aplikasi tersebut plus konsumsi tenaga yang dihabiskan oleh iklan-iklan tadi. Jadi garis besarnya adalah, ketika ponsel Anda menginformasikan bahwa aplikasi Angry Birds telah menghabiskan 30 persen tenaga baterai dari ponsel Anda, maka game Angry Birds sendiri hanya mengkonsumsi 20 persen tenaga dari 30 persen total konsumsi tenaga yang diinformasikan tadi, dan sisanya habis untuk menayangkan iklan-iklan pop-up ketika Anda sedang memainkan game tadi.

Jadi kini telah jelas bahwa kesalahan terletak pada iklan-iklan yang disertakan di dalam aplikasi-aplikasi gratis tadi, faktor gratis tersebut merupakan ujung masalah yang bersumber dari berbagai faktor seperti coding yang buruk untuk aplikasi tersebut serta minimnya optimalisasi aplikasi untuk perangkat tipe tertentu

Wednesday, March 28, 2012

Download Sony 'Cosmic Flow' Live Wallpaper untuk SEMUA Android Smartphones


Android smartphone buatan Sony memang selalu menarik terutama karena faktor Timescape UI. User Interface buatan Sony ini didesain sangat apik sehingga wajar saja jika pemilik Android smartphone merek lain ingin memilikinya.

Jika Anda penasaran ingin sekali memiliki Timescape UI di ponsel Android Anda, berterimakasihlah pada XDA Forums. Itu tak lain karena mereka berhasil mengekstrak live wallpaper dari Sony. Disebut sebagai Cosmic Flow, sekarang live wallpaper milik Sony ini bisa diinstall di semua ponsel Android.

Cosmic Flow memiliki ‘Sony feel’ yang memberikan fungsi touch dan scroll sensitive. Tak hanya itu, live wallpaper ini juga dilengkapi sejumlah opsi untuk mengubah warna ‘breeze’. Pastinya Cosmic Flow akan memberikan warna berbeda untuk ponsel Android Anda. Coba sekarang!
Download Cosmic Flow Live Wallpaper

Nama Kondom Pada Sejumlah Perangkat Android

Memilih nama untuk sebuah produk tentu bukan perkara mudah. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Brand expert, Marty Neumeier mengungkapkan bahwa nama produk yang baik mengandung 7 karakteristik, yaitu khas, singkat, tepat, mudah dieja dan diucapkan, menyenangkan, extendable dan protectable. Lantas bagaimana dengan dengan nama seri perangkat Android ini?

Well.. ada 100 nama ponsel saat ini yang tampaknya bertentangan dengan teori Marty. Pada dasarnya, konsep di balik sebuah brand cukup sederhana. Jika ingin menjual obat untuk sakit kepala, maka Anda memberikan nama yang menunjukkan kondisi yang berlawanan dengan gangguan tersebut, seperti “health” misalnya.

Nah, lucunya, ada seseorang yang menyadari dan menemukan bahwa nama-nama yang diberikan untuk sejumlah perangkat Android juga merupakan nama yang sama dipergunakan oleh produsen kondom. Tidak percaya? Anda bisa melihat langsung daftarnya berikut ini. Nama kondom-kondom ini mungkin cukup asing di telinga Anda karena tidak beredar di sini.

Source:gopego

Android 5.0 Jelly Bean Rilis Musim Panas 2012?


Rumor tentang Android Jelly Bean telah muncul pada September tahun lalu. Google memang selalu menggunakan nama makanan penutup dalam urutan abjad sebagai julukan untuk versi Android. Jika melihat versi terakhir dari huruf I (Ice Cream Sandwich), tampaknya tidak ada begitu banyak pilihan yang tepat untuk melanjutkan urutan abjad ke huruf J, kecuali Jelly Bean.

Ya, Android versi tebaru 4.0 Ice Cream Sandwich memang baru rilis dan belum semua handset merasakan fitur-fiturnya, tapi bukan berarti Google berhenti di sana. Sejumlah situs gadget hari ini ramai membicarakan Android 5.0 Jelly Bean yang disebutkan akan rilis pada musim panas (Jun-Aug) 2012. Bahkan menurut laporan situs Digitimes, Jelly Bean dimaksudkan untuk menyaingi Windows 8 milik Microsoft yang juga akan rilis tahun ini.

Yang unik dari Android Jelly Bean adalah kemampuannya untuk dual-boot ke dalam Chrome OS, tanpa harus reboot atau shutdown tablet. Terdengar sedikit aneh memang, tapi tampaknya kemampuan itu merupakan indikasi bahwa Google mendesain Jelly Bean dengan integrasi menyeluruh pada Chrome yang akan dibangun di dalam Andorid OS.

Well, sejauh ini apa yang berkembang masih merupakan rumor sedang Google belum memberikan keterangan resminya. Tapi dengan akan segera dilangsukannya Google I/O Conference 2012 tampaknya semua akan menjadi jelas di sana. Kita nantikan bersama…

Setelah Jelly Bean, "KIM LIME PIE" akan di rilis

Belum hilang rasa penasaran dengan Android versi terbaru yang dikabarkan sebagai Android Jelly Bean, kini telah muncul rumor yang lebih baru tentang versi Android setelah Jelly Bean. Disebut sebagai ‘Key Lime Pie,’ nama makanan penutup bercita rasa jeruk nipis ini disebut sebagai codename untuk versi Android setelah Jelly Bean.

Sudah menjadi ciri Google untuk menjadikan nama hidangan penutup sebagai nama dari versi Android. Bukan sembarang nama hidangan penutup, tapi Google sengaja mengurutnya dalam abjad. Misalhnya, F untuk Froyo, G untuk Gingerbread, H untuk Honeycomb, I untuk Ice Cream Sandwich, J untuk Jelly Bean dan kemungkinan K akan diwakili oleh Key Lime Pie.

Menurut situs The Verge, Android Key Lime Pie baru akan dirilis pada 2013 sementara 2012 akan diwakili oleh Jelly Bean. Yang pasti, Android fans tentunya tak sabar menanti munculnya handset terbaru yang memperkenalkan masing-masing versi Android itu. Kita tunggu bersama…